Pendidikan ialah evaluasi pengetahuan, ketrampilan, serta rutinitas

Pendidikan ialah evaluasi pengetahuan, ketrampilan, serta rutinitas sekumpulan orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya lewat edukasi, kursus, atau riset. Pendidikan seringkali berlangsung dibawah tuntunan orang, dan juga sangat mungkin dengan otodidak. Etimologi kata pendidikan tersebut datang dari bahasa Latin yakni ducare, bermakna “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” serta awalan e, bermakna “keluar”. Jadi, pendidikan bermakna pekerjaan “menuntun ke luar”. Tiap pengalaman yang mempunyai dampak formatif pada langkah orang berpikir, rasakan, atau aksi bisa dipandang pendidikan. Pendidikan biasanya dibagi jadi step seperti prasekolah, sekolah basic, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi, kampus atau magang.

Satu hak atas pendidikan sudah disadari oleh beberapa pemerintah. Di tingkat global, Masalah 13 Kovenan Internasional mengenai Hak Ekonomi, Sosial serta Budaya mengaku hak tiap orang atas pendidikan. Walau pendidikan ialah harus di sejumlah besar tempat sampai umur tersendiri, bentuk pendidikan dengan ada di sekolah seringkali tidak dikerjakan, serta sejumlah kecil orangtua pilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang sama untuk beberapa anak mereka.

Filosofi pendidikan

Pendidikan umumnya bermula waktu seseorang bayi itu dilahirkan serta berjalan seumur hidup. Pendidikan bisa jadi bermula dari sebelum bayi lahir seperti yang dikerjakan oleh beberapa orang dengan mainkan musik serta membaca pada bayi dalam kandungan dengan keinginan dia dapat mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Buat beberapa orang, pengalaman kehidupan seharian lebih bermakna dibanding pendidikan resmi. Seperti kata Mark Twain, "Saya belum pernah biarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."

Bagian keluarga memiliki peranan edukasi yang sangat mendalam, seringkali lebih mendalam dari yang diakui mereka, meskipun edukasi bagian keluarga berjalan dengan tidak sah.

Peranan pendidikan

Menurut Horton serta Hunt, instansi pendidikan terkait dengan peranan yang riil (manifes) tersebut:

1. Menyiapkan anggota warga untuk mencari nafkah.

2. Meningkatkan talenta perorangan untuk kenikmatan pribadi serta buat kebutuhan warga.

3. Melestarikan kebudayaan.

4. Memberikan ketrampilan yang butuh buat keterlibatan dalam demokrasi.

5. Peranan lain dari instansi pendidikan ialah seperti berikut.

Kurangi pengaturan orangtua. Lewat pendidikan, sekolah orangtua melimpahkan pekerjaan serta wewenangnya dalam mendidik anak pada sekolah.

Menyiapkan fasilitas untuk pembangkangan. Sekolah mempunyai kekuatan untuk memberikan nilai pembangkangan di warga. Ini tercermin adanya ketidaksamaan pandangan di antara sekolah serta warga mengenai suatu hal, contohnya pendidikan sex serta sikap terbuka.

Menjaga skema kelas sosial. Pendidikan sekolah diinginkan bisa mensosialisasikan pada beberapa anak didiknya untuk terima ketidaksamaan prestise, privilese, serta status yang ada pada warga. Sekolah diinginkan jadi aliran mobilitas siswa ke status sosial yang tambah tinggi atau sekurang-kurangnya sesuai status orang tuanya.

Perpanjang waktu remaja. Pendidikan sekolah dapat perlambat waktu dewasa seorang sebab siswa masih bergantung dengan ekonomi pada seorang tuanya.

Menurut David Popenoe, ada empat jenis peranan pendidikan yaitu seperti berikut:

1. Transmisi (perpindahan) kebudayaan.

2. Pilih serta mengajari fungsi sosial.

3. Jamin integrasi sosial.

4. Sekolah mengajari corak kepribadian.

5. Sumber pengembangan sosial.

Ekonomi

Sudah dikemukakan jika tingkat pendidikan yang tinggi penting buat beberapa negara agar bisa sampai tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi. Analisa empiris condong memberi dukungan perkiraan teoretis jika beberapa negara miskin harus tumbuh bertambah cepat dari beberapa negara kaya sebab mereka bisa mengambil tehnologi yang telah dicoba serta ditest oleh beberapa negara kaya. Tetapi, transfer tehnologi membutuhkan manajer berpengetahuan serta insinyur yang dapat menjalankan mesin-mesin baru atau praktek produksi yang dipinjam dari pemimpin dalam rencana untuk tutup ketimpangan lewat peniruan. Oleh karenanya, potensi satu negara untuk belajar dari pemimpin ialah peranan dari dampak "human capital". Studi paling baru dari beberapa faktor penentu perkembangan ekonomi agregat sudah mengutamakan utamanya instansi ekonomi mendasar serta peranan ketrampilan kognitif.

Di tingkat individu, terdapat beberapa literatur, biasanya berkaitan dengan karya Jacob Mincer, mengenai bagaimana laba terkait dengan pendidikan serta modal manusia yang lain. Karya ini sudah berikan motivasi sebagian besar studi, dan juga polemis. Pro-kontra penting sekitar bagaimana menerjemahkan efek sekolah. Beberapa siswa yang sudah tunjukkan kekuatan yang tinggi untuk belajar, dengan mengetes dengan intelligence quotient www.campusschool.org yang tinggi, mungkin tidak sampai kekuatan penuh akademis mereka, sebab kesusahan keuangan.[reason-actually some students at the low end get better treatment than those in the middle with grants, etc. needs RS]

Ekonom Samuel Bowles serta Herbert Gintis memiliki pendapat pada tahun 1976 jika ada perselisihan fundamental dalam pendidikan Amerika di antara arah egaliter keterlibatan demokratis serta ketidaksetaraan terbersit oleh profitabilitas selalu dari produksi kapitalis di lain sisi

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free